tag:blogger.com,1999:blog-90087054783478353352024-03-14T00:18:05.250-07:00IMASGA-Menjalin ukhuwah, Meningkatkan ketaqwaan-Imasgahttp://www.blogger.com/profile/03963735917301794763noreply@blogger.comBlogger11125tag:blogger.com,1999:blog-9008705478347835335.post-19441594227263070252016-01-27T03:07:00.003-08:002016-01-27T03:15:34.689-08:00#KAMITIDAKTAKUT<div style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Beberapa hari yang lalu tepatnaya tanggal 14 Januari 2016
telah terjadi suatu peristiwa yang menggemparkan Indonesia khususnya Ibukota
Jakarta yaitu peristiwa meledaknya bom dan baku tembak di Jalan Thamrin.
Terdapat beberapa bom yang meledak di sekitar kawasan Sarinah dan Sturbucks.
Bahkan, dari meledaknya bom tersebut sampai menimbulkan beberapa korban baik
meninggal dunia maupun korban luka. Baku tembak antara pelaku dan polisipun
tidak dapat terhindarkan. Dari baku tembak ini, juga menimbukan beberapa korban
jiwa dan luka-luka, baik warga sipil, aparat bahwan WNA.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Bagaimanapun juga, perilaku menghilangkan nyawa orang
lain dengan cara tersebut ialah suatu perbuatan yang tidak dapat dibenarkan
dengan alasan apapun. Betapa banyaknya korban jiwa dan korban luka yang tidak
bersalah akibat tindakan tersebut. Sungguh menciderai nilai-nilai keadilan. Tidak
ada satupun agama yang lurus akan menghalalkan pembunuhan yang membabi buta
tanpa ada dasar yang jelas. Apalagi jauh dari nilai-nilai kemanusiaan. Oleh
karena itu, tidaklah pantas menuduh suatu agama menjadi sumber munculnya
tindakan kriminal tersebut, yang harus diakui bahwa agama Islam menjadi agama
yang disudutkan atas kasus ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Dalam suatu acara TV ternama di Amerika Serikat, Ben
Afflect, pemeran film Batman, terlibat perdebatan yang cukup panas dengan Bill
Maher, komedian satir asal Amerika. Bill Maher mengatakan “<span style="background: white;">Islam agama yang dijalankan seperti
organisasi mafia. Kalau kamu salah omong, menggambar sesuatu yang terlarang,
atau menulis buku yang keliru, kamu bakal dihabisi.” Mendengar ungkapan seperti
itu, Ben Afflect langsung naik darah dengan mukanya yang memerah dan menjawab, </span></span><span style="background: white; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">"Kenapa kalian tidak memperhitungkan satu
miliar muslim yang tidak fanatik, tidak menyiksa perempuan, ingin bersekolah,
dan makan roti isi yang sama seperti kalian makan?" imbuh Affleck dengan
nada suara setengah berteriak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 11.5pt; line-height: 150%;"> </span><span style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mungkin memang benar, pelaku teror di Jalan
Thamrin ialah beragama Islam. Namun, bukan berarti seluruh umat Islam memiliki
pemahaman yang sama dengan mereka. Seperti kata Ben Afflect, terdapat jutaan
muslim yang menjalankan ibadahnya dengan baik dan tidak pernah melakukan
tindakan-tindakan yang melanggar hukum. Bahkan, betapa banyaknya umat Islam
yang justru memberikan hal-hal yang positif di dalam masyarakat. Jikalau ada
beberapa orang dari kalangan umat muslim yang melakukan tindakan kriminal, maka
hal tersebut tidak bisa dijadikan dasar untuk menilai umat muslim secara
keseluruhan. Apakah hanya karena seorang pejabat di suatu instansi melakukan
korupsi maka kita dapat mengatakan bahwa instansi tersebut ialah sumber korupsi
di negeri ini ? Pun begitu dengan Islam, tidak bisa mengatakan bahwa Islam
adalah agama yang mengajarkan radikalisme hanya gara-gara perilaku segilintir
orang saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <i>Hastag </i>#kamitidaktakut menjadi trending
topic dalam kasus bom sarinah ini. Hastag tersebut menjadi kode untuk
menunjukan bahwa rakyat Indonesia, khususnya Jakarta, tidak takut terhadap
serangan teroris. Sungguh suatu kegiatan yang sangat mulia karena akan
membangkitkan rasa optimis bagi korban dan seluruh rakyat Indonesia. Namun,
pada kesempatan kali ini saya juga ingin mengajak bahwa hastag #kamitidaktakut
juga digunakan untuk membangkitkan rasa optimis bahwa tidak semua umat muslim
setuju terhadap segala tindakan radikalisme yang jauh dari nilai ketidak
adilan. Kami tidak takut menjadi seorang muslim yang taat dan berprestasi
karena kami yakin Islam tidak
mengajarkan tindakan kekerasan yang tidak berperi-kemanusiaan. Kami tidak takut
untuk belajar Islam lebih dalam dan bermanfaat bagi Indonesia karena kami yakin
Islam adalah agama yang penuh cinta dan kedamaian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Mana
yang lebih baik antara remaja yang banyak menghabiskan uangnya untuk
berfoya-foya menghabiskan uang dari orang tuanya ataukah remaja yang tekun
belajar kitab sucinya ? Mana yang lebih baik antara pemuda yang hobi
mengunjungi tempat-tempat hiburan malam dengan pemuda yang hobi mengunjungi
masjid untuk beribadah dengan baik ? Jangan sampai kejadian bom sarinah ini
menjadi <i>legal standing </i>untuk
mengajukan gugatan bahwa menjadi seseorang yang taat beragama ialah pintu masuk
radikalisme. Kurang bijaksana kiranya menjadikan tragedi teror di Jalan Thamrin
sebagai dasar hukum melarang seseorang belajar agama dengan lebih giat lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Memang
benar, sebagian pemuda-pemuda yang belajar agama Islam berprilaku buruk
terhadap keluarganya sendiri. Memang benar, beberapa orang yang tekun mengikuti
pengajian justru memiliki watak yang keras dengan orang-orang yang sekitarnya.
Namun juga jangan dilupakan pemuda-pemuda yang tekun beribadah sekaligus dapat
menyelesaikan studinya dengan predikat sangat memuaskan disaat teman-teman
sepantarannya masih berkutat dengan skripsi serta mencari pencerahannya di
diskotik dan club-club malam. Jangan pula tidak dianggap keberadaan orang-orang
yang selalu belajar agama serta dengan begitu sabarnya mengurusi orang tuanya
dengan penuh kasih sayang di saat orang-orang lain mulai melupakan orang tuanya
ketika sudah memiliki penghasilan yang tinggi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Mempelajari
agama dengan baik memang bukanlah perkara yang mudah. Karena memang
kenyataannya terdapat beberapa orang yang justru menjadi pribadi yang buruk
setelah “mengira” telah belajar agama dengan baik. Namun, solusinya bukanlah
melarang seseorang untuk menjadi pribadi yang taat beribadah. Solusinya ialah
mengarahkan dan mendampingi orang-orang terdekat kita untuk dapat menjadi
pribadi muslim yang baik. Dan hal tersebut tidak dapat dilakukan tanpa terlebih
dahulu menjadi pribadi yang baik dalam beragama pula.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Terorisme
bukanlah milik suatau agama manapun. Sangat tidak adil jika menyalahkan ajaran
suatu agama akibat tragedi bom di Jakarta. Bisa jadi malah terdapat <i>hidden agenda </i>dibalik tragedi ini.
Betapa banyaknya muslim yang berbudi pekerti baik serta berpresti, malahan
menjadi pemimpin-pemimpin di negeri ini. Memang benar, beberapa oknum umat
muslim salah dalam mengaplikasikan ajarannya, namun bukan berarti hal tersebut
terjadi di semua umat muslim. Tagar #kamitidaktakut adalah suatu bentuk rasa
optimis yang didengung-dengungkan oleh netizen di Indonesia dalam mengahdapi
dampak trauma kasus teror di Jakarta. Hal tersebut adalah suatu tindakan
inspiratif yang sangat bermanfaat. Namun, tidak ada salahnya juga menggunakan
tagar tersebut untuk menyebarkan rasa optimis bahwa menjadi seorang yang taat
beragama bukanlah suatu kesalahan yang perlu dihindari. </span><span style="background-color: white; font-family: "droid sans" , "arial" , "verdana" , sans-serif; font-size: 13px;">#KamiTidakTakut untuk menjadi seorang muslim yang taat dan berprestasi. #KamiTidakTakut belajar agama dengan lebih giat dan menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: "droid sans" , "arial" , "verdana" , sans-serif; font-size: 13px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: "droid sans" , "arial" , "verdana" , sans-serif; font-size: 13px;">Penulis : Bagas Imasga 2011</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "droid sans" , "arial" , "verdana" , sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">Sumber: <a href="http://www.dakwatuna.com/2016/01/24/78386/kamitidaktakut/#ixzz3yRQVfV1v" style="border: 0px; box-sizing: border-box; color: #003399; list-style: none; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in-out;">http://www.dakwatuna.com/2016/01/24/78386/kamitidaktakut/#ixzz3yRQVfV1v</a> </span>Imasgahttp://www.blogger.com/profile/03963735917301794763noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9008705478347835335.post-57937605490552193602015-06-29T10:34:00.000-07:002015-06-29T10:34:11.934-07:00Jika Memang Harus Gagal, Bukan Karena Kita Berputus Asa<h2 style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://statis.dakwatuna.com/wp-content/uploads/2015/06/4-pin-icon-senyum-330x248.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://statis.dakwatuna.com/wp-content/uploads/2015/06/4-pin-icon-senyum-330x248.jpg" height="240" width="320" /></a></h2>
<div style="border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; list-style: none; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">
<em style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;"><em style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;"><span style="font-size: x-small;">oleh: Bagas Heradhyaksa*</span></em></em></div>
<div style="border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; list-style: none; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">
<em style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;"><em style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></em></em></div>
<div style="text-align: center;">
<em style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">Ibrahim berkata: “Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat” </em><span style="font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; text-align: center;">(Al-Hijr: 56)</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; text-align: center;"><br /></span></div>
<div style="border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
Ayat di atas adalah suatu motivasi yang diberikan Allah kepada kita sebagai hamba-hambaNya. Suatu kalimat indah yang diucapkan melalui perantara Nabi Ibrahim. Begitu hebatnya kalimat tersebut, hingga diabadikan dalam suatu kitab yang sangat luar biasa, yaitu Alquran.</div>
<div style="border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
Sebenarnya kalimat atau ayat tersebut adalah rangkaian dari kisah Nabi Ibrahim yang mendapatkan kabar gembira dari malaikat bahwa Nabi Ibrahim akan mendapatkan anak walaupun Nabi Ibrahim dan istrinya sudah sangat tua usianya, (lihat pula surat Hud ayat 69 – 74). Namun, walaupun seakan-akan mustahil atau paling tidak sudah sangat kecil harapan yang dipunya oleh Nabi Ibrahim dan istrinya untuk dapat memiliki anak, Nabi Ibrahim tetap optimis dan enggan untuk berputus asa dengan mengatakan bahwa yang berputus asa dari rahmat Tuhannya hanyalah orang-orang yang <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">“dhol”</em>, kata <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">dhol</em> ini sama persis seperti yang ada pada Al-Fatihah ayat 7 dan Adh-Dhuha ayat 7. Pada akhirnya, melalui kesempatan yang seakan-akan mustahil tersebut, Nabi Ibrahim dapat memiliki keturunan.</div>
<div style="border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
Dari kisah tersebut, mari kita bersama-sama pegang dengan teguh Al-Hijr ayat 56 untuk tidak pernah berputus asa walaupun kemungkinan yang kita miliki sangat kecil atau bahkan hampir mustahil. Karena ketika seseorang sudah berputus asa maka dia akan menjadi orang yang sesat.</div>
<div style="border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;"><br /></em></div>
<div style="border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Jika memang pada akhirnya kita gagal dalam meraih sesuatu, paling tidak itu bukan karena kita yang menyerah dan berputus asa.</em></div>
<div style="border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
Teruslah berusaha sampai detik terakhir dan sampai kesempatan terakhir. Tentu tidak mungkin dalam hidup selalu meraih kesuksesan atau segala yang kita inginkan akan terwujud. Ada kalanya dimana kita harus mengalami kegagalan dan kenyataan tak sesuai harapan. Biarkanlah kegagalan tersebut terjadi karena kehendak Allah, bukan karena kita yang menyerah dan berputus asa. Segera evaluasi kesalahan-kesalahan yang diperbuat. Jangan sampai kesalahan-kesalahan tersebut kembali terulang sehingga kembali menyebabkan kegagalan. Jadikan kegagalan tersebut sebagai pelajaran yang berharga. Jangan sampai berputus asa, karena hanya orang sesat yang berputus asa.</div>
<div style="border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
Jika seseorang kehilangan hartanya,<br style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;" />Mungkin orang tersebut tetap bisa kembali berjuang.<br style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;" />Jika seseorang kehilangan anggota tubunya,<br style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;" />Mungkin orang tersebut tetap bisa bangkit.<br style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;" />Jika seseorang kehilangan anggota keluarganya,Mungkin orang tersebut tetap bisa tegak kembali.</div>
<br style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;" />
<div style="border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
Namun..<br style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;" />Jika seseorang sudah kehilangan <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;"><u style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">harapan</u></em>,<br style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;" />Maka orang tersebut <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;"><u style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">tidak mungkin</u></em> bisa kambali berjuang, bangkit dan tegak kembali.<br style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;" />Dan harapan satu-satunya yang tidak mungkin bisa hilang<br style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;" />Hanyalah harapan yang disandarkan pada Allah SWT.</div>
<span style="border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;"><br style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;" /><br style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;" />Sumber: <a href="http://www.dakwatuna.com/2015/06/28/70829/jika-memang-harus-gagal-bukan-karena-kita-berputus-asa/#ixzz3eTOdL4sR" style="-webkit-transition: all 0.2s ease-in-out; border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #003399; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; transition: all 0.2s ease-in-out;">http://www.dakwatuna.com/2015/06/28/70829/jika-memang-harus-gagal-bukan-karena-kita-berputus-asa/#ixzz3eTOdL4sR</a></span><br />
<br />
*penulis merupakan Ketua Rohis SMA 3 Semarang tahun 2009 dan ketua Imasga periode 2015Imasgahttp://www.blogger.com/profile/03963735917301794763noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9008705478347835335.post-8203762983698335582013-10-28T08:53:00.000-07:002013-10-28T08:53:12.850-07:00Saatnya Menjadi Muslim Paling Utama!<div style="text-align: center;">
<span style="color: #222222;"><span style="font-size: large; line-height: 19px;"><b>Saatnya Menjadi Muslim Paling Utama!</b></span></span></div>
<div>
<span style="color: #222222;"><span style="font-size: large; line-height: 19px;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS-GzW4hC0hAmPZeNYGuI4v4-ErinKoQdrwasdDE7sbsafx8wUV" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS-GzW4hC0hAmPZeNYGuI4v4-ErinKoQdrwasdDE7sbsafx8wUV" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; line-height: 19px;">
<span style="color: #444444; font-family: inherit;">Sejujurnya, setiap jiwa menghendaki sesuatu yang paling utama. Sebagai contoh, ketika seseorang ingin menikah, tentu ia akan mencari calon yang paling baik untuk menjadi pendamping hidupnya. Hal ini wajar dan manusiawi, asalkan semua itu tetap dalam rangka kesempurnaan iman, bukan hawa nafsu.</span></div>
<span style="color: #444444; font-family: inherit;"><span style="background-color: white; line-height: 19px;">Hal serupa juga b</span>isa kita temui dalam dunia olahraga, katakanlah sepakbola. Semua tim, tentu ingin menjadi juara, dan setiap pemain ingin menjadi yang terbaik. Ini adalah fitrah manusia. Selalu ingin menjadi yang terbaik.</span><br />
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">Nah, sebagai Mukmin kita juga mesti memiliki motivasi dan semangat tinggi untuk menjadi yang terbaik, tidak saja dalam hal profesi atau pun keahlian dan pendidikan, tetapi dalam konteks yang lebih mendasar, yakni dalam hal keimanan, sehingga kita berkesempatan besar meraih titel terbaik sebagai Mukmin yang paling utama.</span></span><br />
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">Sama dengan proses dan penilaian serta penetapan kriteria dalam setiap pemilihan dan penentuan yang terbaik, menjadi Mukmin yang paling utama pun juga demikian. Hal ini disampaikan oleh Rasulullah dalam sebuah haditsnya yang diriwayatkan oleh Ibn Amr.</span></span><br />
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;"><i>“Orang Mukmin yang paling utama keislamannya adalah mana orang-orang Muslim selamat dari (gangguan) lisan dan tangannya dari orang-orang Muslim lainnya; orang Mukmin yang paling utama keimanannya adlah orang yang paling baik di antara mereka perangainya; orang berhijrah yang paling utama adalah mereka yang berhijrah dari segala sesuatu yang dilarang Allah Ta’ala; dan jihad yang paling utama ialah orang yang berjihad (mengendalikan) nafsunya dalam Dzat Allah.” (HR. Thabrani).</i></span></span><br />
<a name='more'></a><span style="color: #444444;"><br /></span><span style="color: #444444;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">Artinya untuk menjadi Mukmin yang paling utama kita tidak perlu ikut sebuah kompetisi atau pun ajang penampilan apa pun, tetapi cukup dengan fokus menempa diri menjadi Muslim yang tangan dan lidahnya tidak menyakiti orang lain. Baik perangainya dan lebih sering mengevaluasi diri sendiri ketimbang membeberkan keburukan orang lain tanpa alasan yang dibenarkan syariat.</span></span><br />
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">Untuk mencapai derajat tersebut, di dalam Al-Qur’an juga diuraikan secara gamblang tentang bagaimana sifat-sifat Mukmin yang utama itu. Bagaimana kebiasaan mereka dalam siang dan malam, apa yang paling sering mereka mohon dari Allah Ta’ala, serta bagaimana mereka membelanjakan hartanya.</span></span><br />
<span style="color: #444444;"><br /></span><span style="color: #444444;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;"><b>Raihlah Sifat-Sifat Hamba Allah</b></span></span><br />
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">Dari hadits tersebut dapat ditarik beberapa poin bahwa, untuk menjadi Mukmin yang paling utama kita harus benar-benar menjaga lisan dan tangan, kemudian benar-benar menjaga akhlak, berhijrah dan berjihad.</span></span><br />
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">Secara spesifik sifat Mukmin yang utama itu Allah Ta’ala uraikan dalam Surah Al-Furqan ayat 63 hingga ayat 67.</span></span><br />
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;"><b><i>Pertama</i></b>, Mukmin yang utama itu memiliki sifat rendah hati alias tidak sombong, sehingga lisan dan tangannya tidak mungkin akan berbuat jahat.</span></span><br />
<span style="color: #444444;"><br /></span>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: inherit;">خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَاماً</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: inherit;"><i>“Orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati,”</i> (QS. 25: 63).</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<span style="color: #444444; font-family: inherit;">Menurut Ibn Katsir, yang dimaksud adalah orang Mukmin yang hidup dengan ketentraman dan kewibawaan, tanpa otoriter dan kesombongan, seperti Allah tegaskan dalam Surah Luqman ayat 18, “Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.”</span><br />
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;"><b><i>Kedua</i></b>, tidak mengatakan apa pun, bahkan terhadap orang bodoh sekali pun selain kebaikan (keselamatan.</span></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: inherit;">وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْناً وَإِذَا</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: inherit;"><i>“Dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” </i>(QS. 25: 63).</span></div>
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">Artinya, hamba Allah itu apabila mendapat umpatan, cacian, hinaan dan makian selalu segera membuka pintu maaf lalu membiarkannya. Bahkan enggan untuk terprovokasi lalu membalas ucapan buruk itu dengan keburukan yang sama. Justru balasan yang diberikan adalah perkataan yang baik.</span></span><br />
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;"><b><i>Ketiga</i></b>, senantiasa bangun di tengah malam.</span></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: inherit;">وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّداً وَقِيَاماً</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: inherit;"><i>“Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka”</i> (QS. 25: 64). </span></div>
<div>
<span style="color: #444444; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div>
<span style="color: #444444; font-family: inherit;">Mukmin yang paling utama itu senantiasa bangun di malam hari untuk bersujud, taubat, dan memohon pertolongan kepada Allah Ta’ala.</span></div>
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">Bahkan dalam ayat yang lain Allah tegaskan,</span></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: inherit;">كَانُوا قَلِيلاً مِّنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: inherit;">وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: inherit;"><i>“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam, mereka memohon ampunan.” </i>(QS. 51: 17-18).</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<span style="color: #444444; font-family: inherit;"><b><i>Keempat</i></b>, senantiasa memohon kepada Allah agar dijauhkan dari adzab neraka Jahannam. “Dan orang-orang ang berkata;</span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: inherit;">وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَاماً</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: inherit;"><i>“Ya Rabb kami, jauhkanlah adzab Jahannam dari kami, sesungguhnya adzab-Nya itu adalah kebinasaan yang kekal.”</i> (QS. 25: 65).</span></div>
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">Artinya, Mukmin yang paling utama itu memiliki sifat sangat hati-hati dalam kehidupannya, jangan sampai apa yang diucapkan dan dilakukan justru menjerumuskannya pada siksa api neraka Jahannam. Jadi, ada kewaspadaan tingkat tinggi agar tetap dalam iman dan Islam.</span></span><br />
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;"><b><i>Kelima</i></b>, senantiasa berinfak di jalan Allah dengan prinsip pertengahan, yakni tidak terlalu sering atau banyak namun juga tidak terlalu jarang atau sedikit. <i>“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan dan tidak (pula) kikir”</i> (QS. 25: 67).</span></span><br />
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">Menurut Ibn Katsir yakni tidak terlalu boros dalam mengeluarkan infak, melainkan selalu diatur sesuai kebutuhan, tidak membiarkan keluarga mereka, menurunkan hak-hak keluarga mereka, mereka berlaku adil dan baik, dan sebaik-baik perkara adalah pertengahan, tidak boros (berlebihan) dan tidak kikir (kurang).</span></span><br />
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">Namun demikian Hasan Al-Bashri berkata, “Tidak ada istilah berlebihan dalam berinfak di jalan Allah.” Sementara itu Iyas bin Mu’awiyah berkata; “Apa yang dibolehkan dalam (melaksanakan) perintah Allah Ta’ala adalah berlebihan (dalam infak).” Sebaliknya, istilah berlebih-lebihan dalam membelanjakan harta menurut Ibn Katsir hanya ketika seseorang bermaksiat kepada Allah Ta’ala.</span></span><br />
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">Dengan kelima sifat-sifat hamba Allah tadi, tentu tidak ada waktu lagi bagi seorang Muslim dalam 24 jam untuk berpikir, apalagi berniat dan berencana lalu berbuat zalim. Berkata tidak penting (buruk), berbuat kejam, aniaya dan zalim, lebih-lebih memelihara kebodohan dan kesombongan.</span></span><br />
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">Sungguh detik demi detik yang dilaluinya akan digunakan sepenuhnya untuk bagaimana bisa sukses menjadi Mukmin yang paling utama di sisi-Nya. Karena tidak ada perkara yang paling penting daripada menjadi Mukmin yang paling utama di sisi-Nya.*/Imam Nawawi</span></span><br />
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">sumber:</span></span><br />
<span style="color: #444444;">http://www.hidayatullah.com/read/2013/10/03/6654/saatnya-menjadi-muslim-paling-utama.html</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9008705478347835335.post-44914007282951266172013-10-16T20:40:00.002-07:002015-08-06T10:09:16.463-07:00Jika Ini Ramadhan Terakhir Kami<div dir="ltr">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif; font-size: large;">Jika Ini Ramadhan Terakhir Kami</span></div>
<div>
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">oleh Isti Noor Masita</span></div>
<div dir="ltr" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYYP988wcMZUBxMuDztqcxuxxglHksNoffexGdeQOYTzE0OeLWMsxRYsMGAZ1jgcmmMP10CTmVqN9ikHgR3uFLeLMW3hKLeQOXzR1WNsw8raSgaUu35F7jSKTVrKHtNwqMH3sEL0jb8pnQ/s320/2293420450102872335S500x500Q85.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="background-color: white; color: black;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYYP988wcMZUBxMuDztqcxuxxglHksNoffexGdeQOYTzE0OeLWMsxRYsMGAZ1jgcmmMP10CTmVqN9ikHgR3uFLeLMW3hKLeQOXzR1WNsw8raSgaUu35F7jSKTVrKHtNwqMH3sEL0jb8pnQ/s320/2293420450102872335S500x500Q85.jpg" /></span></a></div>
<div dir="ltr">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ketika detik waktu berhenti,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kehidupan abadi mulai menanti,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Setiap manusia dimintai pertanggung jawaban diri,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Amal ditimbang,mau masuk kemana kita nanti,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Surga yang penuh kenikmatan atau neraka yang penuh siksaan?</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Semua itu adalah pilihan,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Wahai insan mari kita renungkan,</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Rabbi....</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jika ini pertemuan terakhir dengan ramadhan,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sungguh kesempatan semakin sempit dan waktu semakin sedikit,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sedangkan dosa masih setinggi langit,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dan amal kebaikan masih cacat terlihat,</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tentulah jika ini ramadhan terakhir kami,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kami takkan mau menjadi hambaMu yang merugi,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Takkan kami biarkan waktu yang hanya berlalu,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Siang malam kami habiskan untuk beribadah untukMu,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Berharap setiap helaan nafas hanya tersebut asamaMu,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Menghamba diri dengan tubuh dan qalbu menyatu,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lantunan dzikir terus terucap tanpa kenal jemu,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Malam akan kami sibukkan untuk bertarawih..bertahajud..<wbr></wbr>mengadu padaMu,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lantunan ayat quran akan terus kami dendangkan yang tiada henti memaknai setiap firmanMu,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Berlomba lomba,berharap Kau pertemukan kami dengan malam yang lebih baik dari seribu bulan,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Akankah kami pantas mendapat syurgaMu, Rabbi?</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tentulah jika ini ramadhan terakhir kami,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Seluruh materi yang telah Engkau beri akan kami berikan di jalan jihad ini,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tentu tak hanya ingin sekadar materi,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tetapi seluruh jiwa dan raga yang kami persembahkan,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Syahid di jalan dakwah ini adalah yang kami impikan,</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tentulah jika ini ramadhan terakhir kami,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tak kan kami lewatkan waktu untuk orang orang tersayang,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Terkhusus untuk kedua orangtua,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sisa waktu akan kami habiskan untuk memberi apa yang telah mereka harapkan,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kepada mereka tak kan kan kami lupakan untuk memohon maaf atas segala kesalahan,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Berdoa agar syurga nanti kelak menjadi tempat kembali pertemuan,</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sungguh tiada yang mengetahui kapan maut akan menjemput,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Karena itu adalah rahasia kuasaNya,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebagai hamba hanya mampu terus berusaha,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Meminta belas kasihNya,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Memperbanyak bekal agar mampu mendapat syurgaNya,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bersiap diri menanti jemputan izrail,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jadikan ramadhan ini menjadi ramadhan yang paling berseri dan berarti sebelum maut itu menghampiri,</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Illahi rabbi...</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Yogyakarta, 25 juli 2013</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div dir="ltr">
<i><span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bismillahhirrahmanirrahim...<br />Assalamualaykum wr wb...</span></i></div>
<div dir="ltr">
<i><span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Teruntuk saudara saudara imasga dimanapun berada,<br />Sungguh, aku merindukan kalian semua. Rindu berkumpul dengan orang orang sholeh seperti kalian. Tersatukan dalam lingkaran ukhuwah.<br />Mungkin memang kita belum pernah saling berjabat,<br />Tapi bukankah ukhuwah ini akibat dari iman?<br />Maka sebelum tangan berjabat, bibir berucapa,ukhuwah ini sudah ada,<br />maka jangan pernah lelah untuk terus berbenah iman, agar ukhuwah ini tetap utuh tersatukan.<br />Jarak yang mungkin memisahkan,semoga bukan menjadi penghalang untuk terus saling mendoakan,justru jarak yang ada,semoga bisa menjadi kekuatan doa itu dikabulkan.<br />Bismillah...semoga Allah pertemukan kita di syurgaNya,aamiin.. :')</span></i></div>
<div dir="ltr">
<i><span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Wassalamualaykum wr wb</span></i></div>
Imasgahttp://www.blogger.com/profile/03963735917301794763noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9008705478347835335.post-29663075014500775112013-08-17T11:11:00.000-07:002013-08-17T11:11:50.196-07:00Pria Atheis Ini Akhirnya Menemukan Sang Pencipta dalam Islam<h2>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Pria Atheis Ini Akhirnya </span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">Menemukan Sang Pencipta dalam Islam</span></div>
</span><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: large; line-height: 24px;"><br /></span></div>
</span><span style="font-size: small;"><div style="text-align: center;">
Oleh Friska Yolandha</div>
</span></h2>
<div class="entry" style="border: 0px; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; line-height: 16px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div class="before_story" style="border: 0px; line-height: 1; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://statis.dakwatuna.com/wp-content/uploads/2013/08/laurence-brown-_120807054236-484-320x189.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://statis.dakwatuna.com/wp-content/uploads/2013/08/laurence-brown-_120807054236-484-320x189.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Bagi Laurence, Islam sangatlah sesuai </i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>dengan keyakinannya.</i></div>
<div>
<i><br /></i></div>
Orangtua mana yang tak merasa bahagia atas kelahiran anak mereka? Perasaan itulah yang membuncah di dalam hati Laurence Brown sangat bayi perempuan kecilnya terlahir. Kebahagiaan Laurence luntur seketika dan berubah menjadi ketakutan, karena bayi mungilnya divonis mengalami kelainan di arteri besar jantungnya.<br />
Akibat kelainan itu, jantung Hanna – nama anak perempuan Laurence itu — tak bisa memasok oksigen ke seluruh tubuh mungilnya. Akibatnya tubuh bagian bawah sang gadis kecil terlihat membiru, seolah mati.<br />
Dokter pun segera membawa Hanna ke ruang rawat intensif untuk menanganinya lebih lanjut. Laurence menyadari, penyakit yang diderita anaknya adalah masalah kecil yang banyak membuat orang meninggal. Dan mereka meninggal dengan cara yang tidak menyenangkan. Mereka harus menjalani operasi dan mengkonsumsi obat. Lalu beberapa tahun kemudian dioperasi lagi, dan terus begitu sampai ajal menjemput.<br />
Menyaksikan kondisi putrinya yang lemah tak berdaya itu membuat lulusan tiga perguruan tinggi terkemuka, Cornell University, Brown Medical School, dan George Washington University itu tidak bisa mengontrol diri. Untuk pertama kalian, Laurence tak mampu menyelesaikan kesulitan yang dihadapinya.<br />
Sebelumnya, Laurence selalu berupaya mengatasi kesulitannya yang dihadapinya. Ketika membutuhkan lebih banyak uang, ia akan bekerja lebih keras agar memperoleh lebih banyak uang. Kali itu, ia benar-benar terpojok. Tak mampu berbuat apapun untuk menyelamatkan buah hatinya.<br />
‘’Untuk pertama kalinya dalam hidup saya membutuhkan pertolongan,” ujar Laurence dalam The Deen Show, sebuah talkshow yang mengisahkan perjalanan hidup para mualaf. Laurance yang atheis alias tak mempercayai Tuhan baru tersadar. Ia membutuhkan bantuan Dia yang Maha Agung.<br />
Laurence dibesarkan tanpa agama. Dia tidak pernah mengenal Tuhan. Kejadian ini justru membuatnya berkenalan dengan sosok yang dipercayai menjadi Pencipta. Melihat kondisi anaknya, ia melangkahkan kaki untuk pertama kalinya ke dalam ruang doa.<br />
Dengan cara seorang atheis, ia berdoa kepada Tuhan. “Tuhan, jika Engkau memang ada, maka selamatkanlah jiwaku — jika aku mempunyai jiwa. Aku butuh pertolongan-Mu.”<br />
Ia lalu bernazar, ‘’Apabila Tuhan dapat menyelamatkan anak gadisnya dan menuntunnya pada agama yang paling Dia senangi, maka ia akan menjalankan agama tersebut.’’ Janji yang menurutnya cukup sederhana.<br />
Tuhan pun mendengarkan doanya. Tuhan menyelamatkan anaknya dari kelainan jantung yang dideritanya. Hanna tidak harus dioperasi dan tidak lagi mengkonsumsi obat-obatan. Ia dapat tumbuh dewasa seperti anak-anak seumurnya.<br />
Tentulah Laurence amat bahagia. Tim medis pun memberikan penjelasan yang logis bagi Laurence dan diri mereka sendiri mengenai kesembuhan Hanna. Tapi bagi Laurence, tidak ada penjelasan yang lebih logis daripada kuasa Tuhan atas kesembuhan Hanna.<br />
Tuhan telah melaksanakan janjinya. Maka Laurence pun harus melaksanakan janjinya, yaitu menjalankan agama Tuhan. Pertama ia mempelajari Yahudi, namun kemudian ia berpindah ke Kristen. “Saya pikir saya menemukannya di dalam Kristen,” katanya ketika menceritakan pengalaman spiritualnya dalam mencari kebenaran.<br />
Selama bertahun-tahun Laurence mencari kebenaran di dalam Kristen. Ia mengikuti berbagai jenis kebaktian, sekte, dan gereja Kristen. Ia ikut serta dalam sekte Quaker (perkumpulan agama sahabat, muncul di Inggris pada abad ke-17), Mormon, Katolik Roma, Yunani Ortodoks dan masih banyak lagi. Namun tidak satu pun yang dapat memuaskan pertanyaan-pertanyaan yang mengganjal di hatinya.<br />
Pensiunan perwira Angkatan Udara Amerika Serikat dengan pangkat mayor ini sering berdiskusi dengan pendeta mengenai beberapa hal tentang Kristen, namun pendeta tersebut tidak memberinya jawaban yang memuaskan. “Saya menyukai beberapa ajaran di dalam Kristen, tapi ada juga beberapa yang saya tidak mengerti dan mereka tidak bisa menjawabnya.”<br />
Salah satu pertanyaan yang diajukannya kepada pendeta adalah mengenai fondasi agama itu sendiri. Seperti halnya trinitas. Setelah menelusuri Alkitab, ia tidak menemukan pernyataan yang mengatakan konsep trinitas. Tuhan, seperti yang tertulis dalam Perjanjian Lama, adalah satu.<br />
Ketika ia membicarakan hal itu, pendetanya malah berkata, “Oh itu, saya lupa.” Laurence sangat terkejut. Bagaimana mungkin hal sepenting itu dan menjadi landasan dalam agama dilupakan begitu saja.<br />
Hal lain yang mengganggunya adalah keberadaan Yesus Kristus sebagai seorang Anak Tuhan. Penulis buku MisGod’ed, God’ed, dan The Eighth Scroll ini percaya bahwa Yesus adalah seorang manusia yang diutus sebagai nabi bagi umatnya. “Saya meminta kepada pendeta agar mereka membuktikan kepada saya bahwa Yesus adalah Tuhan atau anak Tuhan,” cetus Laurence.<br />
Sebanyak 88 kali Yesus menyebut dirinya sebagai Anak Manusia di dalam Alkitab. Laurence tidak menemukan satu kalimat pun di dalam Alkitab yang menyatakan Yesus mengklaim dirinya sebagai anak Tuhan. Yesus yang merupakan pendeta Yahudi itu tidak pernah mengajarkan kepada setiap umatnya untuk menanggung dosa-dosa yang dilakukan Adam.<br />
Setiap ayah tidak menanggung dosa anaknya, dan setiap anak tidak menanggung dosa ayahnya. Hal inilah yang selama ini menjadi pedoman setiap umat Kristen, yang diajarkan oleh Paulus. Namun kenyataannya, Yesus tidak pernah mengajarkan hal itu. “Setiap orang menanggung dosanya masing-masing,” kata Laurence mengutip dari Alkitab.<br />
Karena ada dua ajaran yang ditemukannya, ajaran Yesus dan Paulus, Laurence harus membuat pilihan. Ia lebih nyaman dengan ajaran Yesus. Ia pun mengikuti ajaran Yesus sang Nabi Allah. Laurence berhenti mempelajari Kristen karena agama tersebut tidak sesuai dengan keyakinannya.<br />
Ia mempercayai Yesus adalah seorang Nabi, alih-alih seorang anak Tuhan. Semakin mempelajari Kristen dan berusaha untuk menjadi Kristiani yang taat, kian ia menyadari agama ini tidaklah cocok. Tidak satu sekte pun yang merepresentasikan keyakinannya, sampai ia menemukan Islam.<br />
Ia menemukan dalam Alkitab Yesus berkata akan ada Nabi terakhir setelah dirinya. Muhammad datang membawa agama yang menyempurnakan agama-agama sebelumnya, yaitu Islam. Dan bagi Laurence Islam sangatlah sesuai dengan keyakinan yang ia miliki. Ia pun mulai membaca Alquran dan buku-buku tentang Islam.<br />
Dan setelah itu tidak ada lagi keraguan baginya untuk tidak memeluk Islam. “Buku-buku tersebut menjelaskan dengan jelas mengenai keyakinan yang saya anut. Dan karena itulah saya memilih Islam,” ujarnya bahagia. (hr/rol)<br />
<br />
<br />
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/08/13/37826/pria-atheis-ini-akhirnya-menemukan-sang-pencipta-dalam-islam/#ixzz2cFduo1S4Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9008705478347835335.post-6711704048059332502013-04-13T07:36:00.000-07:002013-10-17T00:43:03.482-07:00The Journey to Meet Istidroj<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span class="gen"><b><span lang="IN" style="font-family: "Calligraph421 BT"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">The Journey to Meet Istidroj<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<b style="line-height: 115%;"><span lang="IN" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; line-height: 115%;"><br /></span></b>
<b style="line-height: 115%;"><span lang="IN" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; line-height: 115%;">oleh Bagas Heradhyaksa*</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span class="gen"><b><span lang="IN" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; line-height: 115%;"><br /></span></b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span class="gen"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">43. Maka mengapa
mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika
datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan
syaitanpun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span class="gen"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">44. Maka tatkala
mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun
membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka
bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka
dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span class="gen"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">( Al-An’am (6)
ayat 43 – 44)<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span class="gen"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bismillahirrahmanirrahim<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span class="gen"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Assalamu’alaykum wr wb<br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mari
kita bersama-sama mentadaburi Surat Al-An’am ayat 43 – 44. Mungkin akan terasa
lebih nimat jika kita memahami makna dari ayat 31 -50 sekalian yang merupakan
satu <i>‘ain </i>atau satu <i>makhroj</i>, tidak terpotong hanya pada dua
ayat tersebut. Namun, pada kesempatan kali ini, mari kita bersama-sama
mengkhususkan atau lebih berkonsentrasi pada ayat 43 – 44 terlebih dahulu saja,
adapun ayat lainnya bisa kita tadaburi di lain kesempatan.<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Di
ayat 43, Allah bertanya kepada kita, mengapa ketika sedang mendapat siksaan
kita tidak memohon kepada Allah dengan tunduk merendahkan diri ? <o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mari
kita coba buat cara agar lebih mudah dalam memahami ayat ini.<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Coba
aplikasikan ayat tersebut di dalam kehidupan nyata kita.<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mengapa ketika kita
sedang dapat banyak cobaan kita tidak datang kepada Allah dengan tunduk dan
merendahkan diri ?<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mengapa ketika nilai akademis
kita jatuh, kita tidak datang kepada Allah dengan tunduk dan merendahkan diri ?<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mengapa ketika tubuh didatangi
banyak penyakit, kita tidak datang kepada Allah dengan tunduk dan merendahkan
diri ?<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mengapa ketika bayak
yang memusuhi kita, kita tidak datang kepada Allah dengan tunduk dan
merendahkan diri ?<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mengapa ketika usaha
yang sudah dibangun dengan susah payah, lalu hancur lebur, kita tidak datang
kepada Allah dengan tunduk dan merendahkan diri ?<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mengapa ketika banyak
orang yang memfitnah dan menjauhi kita, kita tidak datang kepada Allah dengan
tunduk dan merendahkan diri ?<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Apakah
Anda sudah dapat merasakan potongan ayat 43 ini lebih mengena di hati ?<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Buatlah
sendiri dengan kalimat Anda sendiri, siksaan apa yang mungkin atau sedang Anda
alami, dan apakah ketika siksaan itu menimpa, kita sudah datang ke Allah dengan
tunduk merendah diri ? <o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Lanjut
menuju ke potongan ayat selanjutnya.<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<i><u><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bahkan hati mereka
telah menjadi keras.<o:p></o:p></span></u></i></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bukannya mendekat
kepada Allah dengan tunduk dan merendah, malah hatinya yang dikerasin, tidak
mau mengakui bahwa semua terjadi karena kesalahan diri kita sendiri. Kitalah
yang telah mendzolimi diri kita sendiri. Jangan mecari-cari alasan !<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bukannya mendekat
kepada Allah dengan tunduk dan merendah, malah semakin menjadi-jadi maksiatnya.
Makin berani ngelawan Allah. Makin keras hatinya.<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bukannya mendekatkan
diri kepada Allah dengan tunduk dan merendah, malah semakin menjauh. Ibadah
jadi tidak <i>karuan</i>. Yang sunnah hilang
satu persatu. Yang wajib dikerjain sekenanya saja, <i>ala kadarnya saja</i>. Makin keras hatinya, makin tidak takut sama
dosa.<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bukannya mendekatkan
diri kepada Allah, malah dosa-dosa dijadikan kebiasaan, syariat diterabas
dimana-mana, Qur’an dan hadist dianggap sebuah mitos belaka. Makin keras
hatinya, makin berani melawan Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span class="gen"><i><u><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">dan
syaitanpun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.<o:p></o:p></span></u></i></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span class="gen"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sekarang, segala perilaku kita yang menyimpang dari
Qur’an dan hadist, jadi kelihatan indah di mata kita.<o:p></o:p></span></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span class="gen"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kemaksiatan-kemaksiatan yang kita kerjakan dianggap
lumrah oleh diri kita sendir.<o:p></o:p></span></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span class="gen"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mengapa ? Karena Hati kita sekarang sudah keras dan
syetan membuat perilaku tersebut jadi indah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span class="gen"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mulai berani ngelawan hukum-hukum Allah, awalnya
dikit demi sedikit ngelanggar syariat, lama-lama jadi terlihat lumrah dan
indah, syetan yang ngebuat kayak gitu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span class="gen"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jadi tidak sadar sudah terjebak dalam lingkaran
syetan sejauh ini. Semua terasa wajar-wajar saja. Hati sudah terlanjur keras
menerima masukan-masukan agama. Kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan
agama dan berbau maksiat dianggap suatu yang lumrah dan wajar.<o:p></o:p></span></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span class="gen"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dan ternyata, baru bisa sadar ketika sudah berada
jauh di tengah samudera kemaksiatan.<br />
Ya, semua sudah terlanjur terlihat lumrah dan indah. Hal yang wajar.<o:p></o:p></span></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span class="gen"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saat itu lah, kita akan susah untuk bisa keluar dari
kebiasan maksiat tersebut. Karena semua sudah terlihat biasa-biasa saja,
padahal hal tersebut tidak disukai Allah. <o:p></o:p></span></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<u><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mari
kita pahami bersama-sama ayat 43 ini secara keseluruhan.<o:p></o:p></span></u></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saat
siksaan datang kepada kita, mengapa kita tidak datang dengan tunduk dan
merendah kepada Allah ? Mengapa justru semakin mengeraskan hati ? Jika begitu
terus dan tidak segera bertaubat, maka bisa-bisa syetan akan menjadikan
perilaku buruk kita itu terlihat bagus bagi diri kita sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saudaraku,
berhati-hatilah ketika hal tersebut sudah menimpa diri kita. Kita tidak sadar
lagi jika kita sudah terjebak dalam lingkaran syetan kemaksiatan. Tidak sadar
lagi jika kita sudah semakin menjauh dari Allah. Justru kita mengira bahwa hal
tersebut adalah sesuatu yang baik, itulah tipu daya syetan.<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sungguh
kita perlu mewaspadai, jangan pernah berkompromi dengan kemaksiatan. Karena
kemaksiatan itu mempunyai <i>snow ball
effect. </i>Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit, dan kita tidak
menyadarinya jika kita sudah hampir membangun gunung kemaksiatan dalam diri
kita. Mengapa bisa begitu ? Sekali lagi, karena syetan membuat kita memandang
kemaksiatan yang kita lakukan itu indah dan bagus di mata kita sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Oleh
karenanya, kita harus benar-benar <i>aware </i> terhadap segala kemungkinan pintu masuknya
syetan. Kita harus segera <i>cut </i>semua
jalan-jalan yang berpotensial jadi arah masuknya syetan. Bukan berarti harus
keras, kaku atau mengekang, percayalah, jalan-jalan yang diperbolehkan syariat
itu justru jauh lebih indah dan nikmat, bahkan kekal abadi. Percayalah !<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jika
kita berkompromi dengan syetan, bisa-bisa kita di ajak menuju ke samudera
kemasiatan untuk menemaninya di neraka kelak.<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<b><u><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Al-An’am ayat 44<o:p></o:p></span></u></b></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span class="gen"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">44. Maka tatkala
mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun
membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka
bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka
dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Coba
perhatikan ayat ini dengan seksama.<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ketika kita sudah
melupakan perintah yang diberikan Allah kepada kita.<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ketika kita sudah mulai
jauh dari Allah. <o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ketika kita sudah mulai
sering bersentuhan dengan kemaksiatan. <o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ketika kita sudah tidak
mempedulikan lagi mana yang halal dan yang haram. <o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ketika kita sudah
mengira segala dosa-dosa kita itu adalah perbuatan yang bagus. <o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 115%;">
<b><u><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Maka Allah
justru akan membuka semua pintu kesenangan-kesenangan untuk kita.<o:p></o:p></span></u></b></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kita akan merasa harta
kekayaan kita justru bertambah banyak. <o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kita akan merasa
prestasi-prestasi kita kian melejit. <o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Banyak teman-teman yang
datang mengerumuni dan mengagumi kita.<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Popularitas jadi
semakin tinggi.<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Segala yang kita
inginkan seakan-akan terpenuhi dalam sekejap. <o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 115%; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kita pun menjadi senang
dan bangga karenanya.<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<i><u><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dan saat itulah, saat
kita sudah mulai berani melawan Allah. Dilanjutkan dengan kesenangan demi
kesenangan yang kita dapatkan. Ketika kita sudah merasa bahagia yang tiada
terkira. Ketika kita sudah mulai merasa di puncak kejayaan. Ketika kita sudah merasa
bahwa kita adalah The King of The word ! Dan, BBUUUUMM !! Allah akan menyiksa
kita dengan sekonyong-konyong. Dan saat itulah, kita akan K.O<o:p></o:p></span></u></i></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kita
akan <i>klenger, </i>tertunduk lemas bingung
tidak tahu harus melakukan apalagi. Merasa segala sesuatunya sudah tamat. Tak
tahu lagi kemana harus melangkah. Semua sudah terlanjur terjadi. Barulah
saat-saat seperti ini. Kita akan tertunduk merendahkan diri datang kepada
Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Allah itu Baik Pake
Banget.<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saran
saya, bersyukurlah ketika kita masih di beri kesempatan untuk hidup, karena berarti
kita masih diberi kesempatan untuk bertaubat. Sudahlah, tidak usah terlalu
meikirkan masa lalu kita. Masa-masa dimana kita selalu bermandikan dosa dan
maksiat. Hingga akhirnya kita sekarang di hancur leburkan oleh Allah dengan
siksaan yang berat. Mengapa ? Karena Allah itu Maha Pemaaf. Pokoknya Allah itu
baik banget, bahkan lebih baik dari apa yang pernah kita bayangkan.<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tidak
percaya ? Baiklah, Mari kita bersama-sama membuka Ayatnya.<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span class="gen"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Katakanlah:
"Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni
dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span class="gen"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Az-Zumar (39)
ayat 53<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span class="gen"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Atau
di hadist ini<o:p></o:p></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Telah menceritakan
kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan kepada kami
bapakku telah menceritakan kepada kami Abu Yunus dari Simak dia berkata; An
Nu'man bin Basyir berkhuthbah, maka dia berkata;Sungguh kegembiraan Allah
karena taubatnya hamba-Nya melebihi kegembiraan salah seorang dari kalian yang
pada suatu ketika dia membawa perbekalan dan minumannya di atas unta lalu dia
berjalan di padang pasir yang luas. kemudian dia beristirahat sejenak dan tidur
di bawah pohon. Tiba-tiba untanya lepas, dia pun mencarinya ke perbukitan,
namun dia tidak melihat sesuatu sama sekali, kemudian ia mencari lagi di
perbukitan yang lain, namun juga tidak melihatnya, ia pun naik lagi
keperbukitan yang lain, tapi tetap tidak menemukan sesuatupun. Akhirnya dia
kembali ke tempat istirahatnya. Tatkala dia sedang duduk, tiba-tiba untanya
datang kepadanya seraya menyerahkan tali kekangnya ke tangannya. Maka sungguh
kegembiraan Allah dengan taubatnya seorang hambanya melebihi kegembiraan orang
ini ketika dia mendapatkan untanya kembali dalam keadaan seperti semula.” (HR.
Muslim)<o:p></o:p></span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span class="gen"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pada kesempatan kali ini, saya tidak ingin terlalu
banyak membahas ayat ini terlebih dahulu. Karena saya pikir tulisan saya sudah
lumayan panjang, sudah masuk <i>page 5</i>.
Yang saya takutkan nanti Anda justru bosan membacanya. Ya sebenarnya kalau
boleh jujur mungkin banyak dari Anda yang sudah bosan membaca tulisan saya,
jangankan tulisannya , wajah penulisnya saja sudah ngebosenin. <o:p></o:p></span></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span class="gen"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Oke, Pahamilah sendiri Surat Az-Zumar ayat 53 dan
hadist-hadist yang mendukung lainnya. Jika perlu sekalian buka kitab tafsir dan
tanyakan kepada ustadz yang memang berkompeten. InsyaAllah jika ada kesempatan
kita akan bersama-sama berdiskusi mengenai betapa baiknya Allah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span class="gen"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sekian dari saya. Al-An’am ayat 43 – 44 adalah
sebuah peringatan untuk kita. Jadi jangan sampai kita adalah golongan yang
dimaksud dalam Al-An’am 43 – 44 tersebut. Jangan sampai ! <i>Stay Alert ! </i>Jauhi segala kemungkinan yang dapat membuat kita
terseret dalam apa-apa yang dimaksud dalam Al-An’am 43 – 44.<o:p></o:p></span></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span class="gen"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Akhirul Kalam<o:p></o:p></span></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span class="gen"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Wassalamu’alaykum Wr Wb</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span class="gen"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span class="gen"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">*) penulis adalah mahasiswa hukum undip dan mantan ketua rohis sma 3 semarang</span></span></div>
Imasgahttp://www.blogger.com/profile/03963735917301794763noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9008705478347835335.post-74750518713624421522013-03-26T20:21:00.001-07:002013-03-26T20:21:14.792-07:00Kiat Tawadhu'<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.radiodaqu.com/foto_berita/78padi1a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.radiodaqu.com/foto_berita/78padi1a.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">Kiat Tawadhu'</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Barang siapa tawadhu' di dunia karena Allah, maka Allah </div>
<div style="text-align: center;">
mengangkat (derajat)nya pada hari kiamat. </div>
<div style="text-align: center;">
(HR. Al Baihaqi, shahih lighairihi)</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Tawadhu’ berasal dari kata tawadha'a-yatawadha'u-tawadhu'an yang artinya merendahkan diri, rendah hati, atau meletakkan di bawah. Pengertian terakhir itu senada dengan wadha'a yang artinya tempat atau letak. Secara istilah, tawadhu' berarti menganggap orang lain lebih mulia dari diri kita dan tidak merendahkan mereka. Tawadhu' lebih dekat dengan istilah rendah hati dalam bahasa Indonesia, tetapi ia bukan sikap minder atau rendah diri.<br />
<br />
Bagaimana kiat agar kita mudah tawadhu'? Intinya adalah bagaimana kita bisa melihat sisi-sisi kebaikan dan keunggulan orang lain sehingga kita dapat belajar dari kemuliannya sekaligus tidak merasa lebih mulia darinya.<br />
<br />
Ketika bertemu dengan orang yang lebih muda, katakan pada diri kita: "Orang ini lebih muda dariku, tentu dosa-dosanya lebih sedikit dibandingkan denganku. Kemaksiatannya belum sebanyak diriku."<br />
<br />
<br />
<br />
Ketika bertemu dengan orang yang lebih tua, katakan pada diri kita: "Orang ini lebih tua dariku, tentu amal-amalnya lebih banyak dariku. Ia telah beribadah lebih lama dari diriku."<br />
<br />
Ketika bertemu dengan orang yang lebih kaya, katakan pada diri kita: "Orang ini lebih kaya dariku, Ia telah dikaruniai sesuatu yang dengannya. Ia bisa berzakat dan bersedekah. Infaq dan jihad hartanya tentu lebih banyak dariku."<br />
<br />
Ketika bertemu dengan orang yang lebih miskin, katakan pada diri kita: "Orang ini lebih sedikit hartanya dibandingkan diriku. Ia lebih mudah dan lebih singkat hisabnya dari diriku, dan lebih besar pahala sabarnya dibandingkan denganku."<br />
<br />
Ketika bertemu dengan orang yang pandai, katakan pada diri kita: "Orang ini lebih banyak ilmunya dariku. Ia lebih alim dari diriku dan dengan ilmunya Allah meninggikan derajatnya."<br />
<br />
Ketika bertemu dengan orang yang bodoh, katakan pada diri kita: "Ketika orang ini bermaksiat, dosanya lebih ringan dariku. Sebab ia bermaksiat dalam kebodohannya, sedangkan aku bermaksiat padahal aku mengetahui ilmunya."<br />
<br />
Ketika bertemu dengan anak muda yang telah bergabung dengan dakwah, katakan pada diri kita: "Pemuda ini sungguh luar biasa. Ia telah mendapatkan hidayah dan aktif berdakwah sejak muda. Sungguh pahalanya telah mengalir sejak usia muda yang saat di usia itu aku belum ada apa-apanya."<br />
<br />
Ketika bertemu dengan orang tua yang baru bergabung dengan dakwah, katakan pada diri kita: "Orang tua ini sungguh beruntung. Ia mendapatkan hidayah Allah di penghujung usianya. Sedangkan diriku, sanggupkah aku istiqamah hingga di usia senja sepertinya?"<br />
<br />
Ketika bertemu dengan ikhwah yang tilawahnya banyak, katakan pada diri kita: "Ikhwah ini tilawahnya lebih banyak dariku. Pahala dan kebaikannya juga lebih banyak dariku karena tiap huruf diganjar sepuluh kebaikan."<br />
<br />
Ketika bertemu dengan ikhwah yang tilawahnya sedikit, katakan pada diri kita: "Ikhwah ini tilawahnya lebih sedikit dariku. Mungkin ia mentadabburi ayat demi ayat yang dibacanya, maka ia lebih utama karena kualitasnya daripada kuantitas tilawahku."<br />
<br />
Ketika bertemu dengan ... katakan pada diri kita ...<br />
<br />
Silahkan Anda yang meneruskan, karena pengalaman Anda insya Allah lebih banyak dan lebih memperkaya kiat tawadhu' untuk kita bersama. [Muchlisin] http://www.bersamadakwah.com<br />
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9008705478347835335.post-37083327086847311332013-03-23T16:40:00.000-07:002013-03-23T16:40:16.686-07:00Enam Perusak Ukhuwah<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUw2I8OgfZzDXsmG7WVoaaD48Q8wIf3yjP5EUeeUZYkJo70q7aerzhVgpT3qSjxm7x44e29_5Mr59jUW-N3KP54C2gEmQxwNMLeFxv0yQebatnnDGOMP17YG22mkpFAMj7R0K72_-9r_QJ/s1600/ukhuwah_islamiyah_by_aynt_90-d4xvwxh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="229" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUw2I8OgfZzDXsmG7WVoaaD48Q8wIf3yjP5EUeeUZYkJo70q7aerzhVgpT3qSjxm7x44e29_5Mr59jUW-N3KP54C2gEmQxwNMLeFxv0yQebatnnDGOMP17YG22mkpFAMj7R0K72_-9r_QJ/s320/ukhuwah_islamiyah_by_aynt_90-d4xvwxh.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: white; color: #7c7c7c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: center;">
<span style="font-size: medium;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #7c7c7c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: center;">
<span style="font-size: medium;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #7c7c7c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: center;">
<span style="font-size: medium;">Enam Perusak Ukhuwah</span></div>
<div style="background-color: white; color: #7c7c7c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;">oleh Drs. H. Ahmad Yani</span></div>
<div style="background-color: white; color: #7c7c7c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #7c7c7c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: center;">
<i>“Sesungguhnya mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” [QS Al-Hujurat (49):10]</i></div>
<div style="background-color: white; color: #7c7c7c; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Pada masyarakat Islam, persatuan dan kesatuan atau lebih sering disebut dengan ukhuwah Islamiyah merupakan sesuatu yang sangat penting dan mendasar, apalagi hal ini merupakan salah satu ukuran keimanan yang sejati. Karena itu, ketika Nabi Saw berhijrah ke Madinah, yang pertama dilakukannya adalah Al-Muakhah, yakni mempersaudarakan sahabat dari Makkah atau muhajirin dengan sahabat yang berada di Madinah atau kaum Anshar. Ini berarti, ketika seseorang atau suatu masyarakat beriman, maka seharusnya ukhuwah Islamiyah yang didasari oleh iman menjelma dalam kehidupan sehari-hari, Allah swt. berfirman, “Sesungguhnya mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” [QS Al-Hujurat (49):10]<br /><a href="" name="more"></a><br />Satu hal yang harus diingat bahwa, ketika ukhuwah islamiyah hendak diperkokoh atau malah sudah kokoh, ada saja upaya orang-orang yang tidak suka terhadap persaudaraan kaum muslimin, mereka berusaha untuk merusak hubungan di antara sesama kaum muslimin dengan menyebarkan fitnah dan berbagai berita bohong. Dalam kehidupan umat Islam, kita akui bahwa ukhuwah Islamiyah belum berwujud secara ideal, namun musuh-musuh umat ini tidak suka bila ukhuwah itu berwujud, mereka terus berusaha menghambatnya. Karena itu, setiap kali ada berita buruk, kita tidak boleh langsung mempercayainya, tapi lakukan tabayyun atau cek dan ricek terlebih dahulu kebenaran berita itu. Allah swt. berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, apabila datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya sehingga kamu akan menyesal atas perbuatanmu itu.” [QS Al-Hujurat (49): 6]<br /><br />Asbabun nuzul (sebab turunnya ayat) tersebut di atas adalah, suatu ketika Al-Harits datang menghadap Nabi Muhammad saw., beliau mengajaknya masuk Islam, bahkan sesudah masuk Islam ia menyatakan kemauan dan kesanggupannya untuk membayar zakat. Kepada Rasulullah, Al-Harits menyatakan, “Saya akan pulang ke kampung saya untuk mengajak orang untuk masuk Islam dan membayar zakat dan bila sudah sampai waktunya, kirimkanlah utusan untuk mengambilnya.” Namun ketika zakat sudah banyak dikumpulkan dan sudah tiba waktu yang disepakati oleh Rasul, ternyata utusan beliau belum juga datang. Maka Al-Harits beserta rombongan berangkat untuk menyerahkan zakat itu kepada Nabi.<br /><br />Sementara itu, Rasulullah saw. mengutus Al-Walid bin Uqbah untuk mengambil zakat, namun di tengah perjalanan hati Al-Walid merasa gentar dan menyampaikan laporan yang tidak benar, yakni Al-Harits tidak mau menyerahkan dana zakat, bahkan ia akan dibunuhnya. Rasulullah tidak langsung begitu saja percaya, beliau pun mengutus lagi beberapa sahabat yang lain untuk menemui Al-Harits. Ketika utusan itu bertemu dengan Al-Harits, ia berkata, “Kami diutus kepadamu.” Al-Harits bertanya, “Mengapa?” Para sahabat menjawab, “Sesungguhnya Rasulullah telah mengutus Al-Walid bin Uqbah, ia mengatakan bahwa engkau tidak mau menyerahkan zakat bahkan mau membunuhnya.”<br /><br />Al-Harits menjawab, “Demi Allah yang telah mengutus Muhammad dengan sebenar-benarnya, aku tidak melihatnya dan tidak ada yang datang kepadaku.” Maka ketika mereka sampai kepada Nabi saw., beliau pun bertanya, “Apakah benar engkau menahan zakat dan hendak membunuh utusanku?” “Demi Allah yang telah mengutusmu dengan sebenar-benarnya, aku tidak berbuat demikian.” Maka turunlah ayat itu.<br /><br />Surat Al Hujurat ayat 6 di atas menggunakan kata naba’ bukan khabar. M. Quraish Shihab dalam bukunya Secercah Cahaya Ilahi halaman 262 membedakan makna dua kata itu. “Kata naba’ menunjukkan berita penting, sedangkan khabar menunjukkan berita secara umum. Al-Qur’an memberi petunjuk bahwa berita yang perlu diperhatikan dan diselidiki adalah berita yang sifatnya penting. Adapun isu-isu ringan, omong kosong, dan berita yang tidak bermanfaat tidak perlu diselidiki, bahkan tidak perlu didengarkan karena hanya akan menyita waktu dan energi.”<br /><br />Enam Perusak Ukhuwah<br /><br />Mengingat kedudukan ukhuwah islamiyah yang sedemikian penting, maka memeliharanya menjadi sesuatu yang amat ditekankan. Disamping harus mengecek kebenaran suatu berita buruk yang menyangkut saudara kita yang muslim, ada beberapa hal yang harus kita hindari agar ukhuwah islamiyah bisa tetap terpelihara. Allah swt berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokan) dan jangan pula wanita wanita-wanita mengolok-olokan wanita yang lain (karena) boleh jadi wanita (yang diperolok-olokan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati?. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” [QS Al-Hujurat (49): 11-12]<br /><br />Dari ayat di atas, ada enam hal yang harus kita hindari agar ukhuwah islamiyah tetap terpelihara:<br /><br />Pertama, memperolok-olokan, baik antar individu maupun antar kelompok, baik dengan kata-kata maupun dengan bahasa isyarat karena hal ini dapat menimbulkan rasa sakit hati, kemarahan dan permusuhan. Manakala kita tidak suka diolok-olok, maka janganlah kita memperolok-olok, apalagi belum tentu orang yang kita olok-olok itu lebih buruk dari diri kita.<br /><br />Kedua, mencaci atau menghina orang lain dengan kata-kata yang menyakitkan, apalagi bila kalimat penghinaan itu bukan sesuatu yang benar. Manusia yang suka menghina berarti merendahkan orang lain, dan iapun akan jatuh martabatnya.<br /><br />Ketiga, memanggil orang lain dengan panggilan gelar-gelar yang tidak disukai. Kekurangan secara fisik bukanlah menjadi alasan bagi kita untuk memanggil orang lain dengan keadaan fisiknya itu. Orang yang pendek tidak mesti kita panggil si pendek, orang yang badannya gemuk tidak harus kita panggil dengan si gembrot, begitulah seterusnya karena panggilan-panggilan seperti itu bukan sesuatu yang menyenangkan. Memanggil orang dengan gelar sifat yang buruk juga tidak dibolehkan meskipun sifat itu memang dimilikinya, misalnya karena si A sering berbohong, maka dipanggillah ia dengan si pembohong, padahal sekarang sifatnya justru sudah jujur tapi gelar si pembohong tetap melekat pada dirinya. Karenanya jangan dipanggil seseorang dengan gelar-gelar yang buruk.<br /><br />Keempat, berburuk sangka, ini merupakan sikap yang bermula dari iri hati (hasad). Akibatnya ia berburuk sangka bila seseorang mendapatkan kenimatan atau keberhasilan. Sikap seperti harus dicegah karena akan menimbulkan sikap-sikap buruk lainnya yang bisa merusak ukhuwah islamiyah.<br /><br />Kelima, mencari-cari kesalahan orang lain, hal ini karena memang tidak ada perlunya bagi kita, mencari kesalahan diri sendiri lebih baik untuk kita lakukan agar kita bisa memperbaiki diri sendiri.<br /><br />Keenam, bergunjing dengan membicarakan keadaan orang lain yang bila ia ketahui tentu tidak menyukainya, apalagi bila hal itu menyangkut rahasia pribadi seseorang. Manakala kita mengetahui rahasia orang lain yang ia tidak suka bila hal itu diketahui orang lain, maka menjadi amanah bagi kita untuk tidak membicarakannya.<br /><br />Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa ketika ukhuwah islamiyah kita dambakan perwujudannya, maka segala yang bisa merusaknya harus kita hindari. Bila ukhuwah sudah terwujud, yang bisa merasakan manfaatnya bukan hanya sesama kaum muslimin, tapi juga umat manusia dan alam semesta, karena Islam merupakan agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam. Karenanya mewujudkan ukhuwah Islamiyah merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan ini.<br /><br />Sumber: <a href="http://www.dakwatuna.com/2007/10/278/enam-perusak-ukhuwah/#ixzz2I7hTk0Yl" style="color: #c65555; text-decoration: none;">http://www.dakwatuna.com/2007/10/278/enam-perusak-ukhuwah/#ixzz2I7hTk0Yl</a></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9008705478347835335.post-64121617214558739622013-03-15T23:23:00.003-07:002013-03-15T23:23:30.307-07:00Mengapa Ibadah Hambar?<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.flexmedia.co.id/wp-content/uploads/2012/12/sholat-malam.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://www.flexmedia.co.id/wp-content/uploads/2012/12/sholat-malam.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">Mengapa Ibadah Hambar?</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
oleh : Ahmad Mudzoffar Jufri</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
dakwatuna.com - Mengapa kebanyakan kita sangat tidak mudah untuk bisa merasakan nikmatnya keimanan, lezatnya ketaatan, khusyuknya peribadahan dan manisnya amal kebajikan? Umumnya karena level keberagamaan yang masih bersifat setengah-setengah, atau bahkan lebih rendah lagi.<br />
Level dan sifat keberagamaan mayoritas kita umumnya masih berada di tataran seremoni (semangat peringatan-peringatan), atau formalitas, atau maksimal wacana pemikiran teoritis belaka. Padahal keimanan dan keislaman sejati itu seharusnya benar-benar bisa merasuk ke hati, menyatu dengan jiwa, dan mewujud dalam rasa cinta dan ridha nan nyata.<br />
Agar bisa merasakan nikmatnya amal saleh dan khusyuknya ibadah, kita memang harus beragama setotal mungkin. Dan syarat mutlaknya adalah, hawa nafsu harus mampu ditundukkan dan dikendalikan. Karena selama masih ada hawa nafsu tertentu yang secara permanen atau hampir permanen selalu diperturutkan, selama itu pula sikap ogah-ogahan akan senantiasa menyertai pelaksanaan setiap amal saleh dan penunaian setiap ibadah. Karena umumnya ketaatan itu memang masih disikapi sebagai beban berat yang harus ditanggung dan dilepaskan, dan belum dirasakan sebagai kebutuhan hidup yang dirindukan rasa nikmatnya dan buah lezatnya.<br />
<a name='more'></a><br />
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya):<br />
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan (secara total), dan janganlah kamu turut langkah-langkah syetan. Sesungguhnya syetan itu musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah: 208)<br />
Dan Baginda Sayyiduna Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): Tak sempurna iman seseorang dari kalian sampai hawa nafsunya tunduk mengikuti ajaran yang aku bawa (Imam An-Nawawi rahimahullah berkata dalam kitab Al-Arba’in An-Nawawiyah: Hadits hasan shahih yang kami riwayatkan dalam kitab Al-Hujjah dengan sanad yang shahih).<br />
Dalam hadits lain, Nabiyullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda (yang artinya):<br />
“Telah bisa merasakan nikmat/lezatnya iman, orang yang telah ridha terhadap Allah sebagai Tuhan (nya), ridha terhadap Islam sebagai agama (nya) dan ridha terhadap Muhammad (shallallahu ‘alaihi wasallam) sebagai rasul (nya).” (HR. Muslim dari Al-‘Abbas radhiyallahu ‘anhu).<br />
Dan di dalam riwayat yang lain lagi Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya):<br />
“Ada tiga hal di mana jika ketiganya ada dalam diri seseorang, maka ia bisa merasakan manisnya iman, yaitu: 1). Jika Allah dan Rasul-Nya telah ia cintai melebihi kecintaannya terhadap selain keduanya; 2). Jika ia mencintai seseorang benar-benar hanya karena Allah; dan 3). Jika ia benci untuk kembali kepada kekufuran seperti kebenciannya andai ia dilemparkan ke dalam api.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu).<br />
Jadi rumusnya adalah: Tak memperturutkan hawa nafsu/menundukkan dan mengendalikannya = tak mengikuti langkah-langkah syetan = beriman dengan sepenuh rasa cinta hati dan ridha jiwa = berislam secara total = manisnya beriman, nikmatnya berislam dan lezatnya berketaatan!<br />
Sedangkan rumus sebaliknya ialah: Memperturutkan hawa nafsu = mengikuti langkah-langkah syetan = beriman sebatas teori logika, tak turun ke hati, dan tak sampai menjiwai = berislam secara setengah-setengah = beriman sebagai beban, beribadah terasa hambar, dan berketaatan terpaksa dan menjenuhkan!<br />
<br />
<br />
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/01/26863/mengapa-ibadah-hambar/#ixzz2NgI1PdQl<br />
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook<br />
Imasgahttp://www.blogger.com/profile/03963735917301794763noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9008705478347835335.post-3360659127047218922008-05-04T08:27:00.000-07:002008-05-04T08:29:03.024-07:00Ngintip Dunia Kampuz<p align="justify">Beberapa pekan lalu alumni sma 3 yang tergabung dalam imasga mengadakan acara berjudul "Ngintip Dunia Kampuz". Acara ini diadakan buat temen-temen kelas 3 yang sebentar lagi ujian nasional dan menginjakan kaki di dunia kampuz. Penasaran juga pengen tau tentang kampuz dan kehidupannya ternyata mengundang temen-temen buat pada dateng dalam acara ini. Rupanya animo temen-temen banyak juga. Bahkan suasana kawasan pemuda yang sempet diguyur hujan tidak menyurutkan semangat temen-temen buat cari ilmu dan informasi lebih banyak.</p><p align="justify"><br />Bertempat di ruang media depan lapangan basket. Acara pun dibuka dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Qur'an. Selanjutnya ditayangkan slide pengenalan singkat mengenai imasga oleh Akh Fahmy selaku ketua imasga. Sebagai hiburan tampil nasyid DNA dari fakultas kedokteran UNDIP. Menginjak materi inti tentang kiat sukses UAN dan SPMB oleh Akh Krisna Tsaniadi serta pengenalan dunia kampus oleh Akh Burhan. Kemudian sedikit motivasi tuk senatiasa giat belajar dan menuntut ilmu. Dan sebagai penutup pengenalan anggota imasga yang diharapkan dapat membimbing adek-adek yang hendak masuk ke dunia kampuz.</p><p align="right"><br />Semoga bermanfaat.....</p><p align="center"><br />Sukses untuk temen-temen yang akan <span style="font-size:130%;">menghadapi</span> UAN dan SPMB.</p>Imasgahttp://www.blogger.com/profile/03963735917301794763noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9008705478347835335.post-45240583161191047322008-04-09T18:22:00.000-07:002008-04-09T20:36:40.668-07:00Alhamdulillah....Blog ini berhasil dibuat tuk sarana informasi buat para alumni dan siswa smuga tercinta. Tapi tak menutup kemungkinan juga buat temen2 laen tuk saling bertukar informasi juga....<br /><br />Semoga kita dapat saling bertukar informasi dan ilmu tuk kemajuan bersama....<br />Semoga kita dapat menjalin ukhuwah dan silaturahmi.....<br />Semoga kita dapat senantiasa berdakwah di dalam jalan yang diridhoi-Nya...<br /><br />Oy...buat kawan2 yang ingin berbagi cerita/ilmu silahkan hubungi bidang humas imasga...ato di email aj d <a href="http://imasga@gmail.com/">mail1</a> ato juga di <a href="http://imasga@yahoo.com">mail2</a> ....<br /><br />Jazakumullahukhoiro....Imasgahttp://www.blogger.com/profile/03963735917301794763noreply@blogger.com1